Seperti kebanyakan orang, saya suka jalan-jalan kemudian menemukan tempat baru, mengenal kearifan lokal, belajar menghargai perjalanan, dan bersyukur atas segala hal baik-buruk yang dimiliki. Selalu ada yang bisa dipelajari meskipun datang ke tempat yang sama berkali-kali.
Menentukan tujuan dari perjalanan dan jalan-jalan bukan perkara yang mudah, saya selalu diribetkan dengan pertanyaan ada apa disana dan apa saja yang bisa dilakukan. Kadang pertanyaan ini bisa membantu saya menemukan hal-hal menarik sehingga tidak akan melewatkan satupun peristiwa menyenangkan, tapi seringkali pertanyaan ini malah memperlambat proses penentuan keputusan kapan berangkat. Saya bukan tipe orang yang 'mengalir' dan lihat saja apa yang ditemukan dan bisa dilakukan nanti, tapi saya harus tahu dan punya informasi mengenai tujuan perjalanan meskipun hanya sedikit.
Hal yang harus ada dalam catatan adalah tempat menarik, apa yang bisa dilakukan, transportasi, jarak tempat wisata, dan daftar tempat makan/kuliner.
Meskipun memiliki keinginan yang besar untuk menjelajahi berbagai macam tempat, saya seringkali terkendala dengan siapa partner perjalanan. Saya memang bukan backpacker yang suka bepergian sendiri sebab bagi saya partner perjalanan entah bagaimana caranya akan mengajarkan kesabaran dan menerima kekurangan satu sama lain. Sayangnya setelah lulus kuliah dan bekerja saya mulai kehilangan partner perjalanan satu persatu. Banyak diantaranya yang sudah menikah, bekerja di tempat yang jaraknya jauh dengan saya, dan alasan-alasan lain yang memungkinkan kami tidak bisa lagi melakukan perjalanan bersama-sama.
Selain perjalanan jadi membosankan, tidak memiliki partner akan membuat biaya perjalanan jadi lebih tinggi dan tidak bisa berhemat. Bayangkan saja jika harus menanggung biaya kamar hotel sendirian yang kadang nilainya juga tidak murah.
Dengan alasan penghematan biaya dan tidak suka merasa 'sepi' dalam perjalanan, saya suka mengikuti open trip yang diadakan oleh travel agent atau biro perjalanan wisata. Meskipun kadang biaya yang dikeluarkan cukup mahal tapi itu jauh lebih hemat jika dibandingkan harus bepergian sendiri atau hanya berdua dengan teman dan menanggung biaya perjalanan yang besar padahal bisa sharing cost dengan teman. Menggunakan paket open trip juga cukup membantu apabila melakukan perjalanan wisata ke tempat baru dimana transportasinya cukup sulit.
Seperti yang saya lakukan baru-baru ini ketika menuju ke Gili Labak di Pulau Madura, saya sengaja memilih untuk mengikuti open trip yang diadakan biro perjalanan wisata. Ketika itu saya berangkat dari Surabaya dan transportasi yang harus digunakan jika ingin ke Gili Labak cukup merepotkan. Selain harus menempuh perjalanan darat yang cukup lama dan angkutan umum yang tidak banyak jumlahnya, harus menempuh jalur laut dengan menyewa perahu yang rata-rata mengangkut 12 orang. Saya yang hanya pergi dengan 2 teman rasanya akan mengeluarkan budget tinggi jika memaksa berangkat sendiri dan menyewa perahu dimana biaya perahu hanya ditanggung bertiga. Sebenarnya bisa saja jika mau mencoba keberuntungan dengan tetap berangkat sendiri dan bergabung dengan rombongan lain yang juga datang sendiri, tapi saya kurang menyukai resiko ini. Lebih baik pasti berangkat dengan biaya yang sedikit lebih mahal daripada biaya murah tapi masih harus berjuang mencari teman lain untuk sharing cost.
Keuntungan lain saat mengikuti perjalanan dengan biro perjalanan wisata adalah kita tidak perlu khawatir tersesat saat pergi ke tempat baru, tinggal duduk manis dan mengikuti arahan dari tour guide. Tour guide juga akan memberikan jadwal kegiatan dan lokasi yang dituju, jadi bagi siapapun yang tidak suka repot-repot menyusun jadwal wisata pilihan menggunakan biro perjalanan wisata adalah sangat tepat. Namun hal yang kurang menguntungkan adalah jadi kurang bebas apabila ingin pergi ke tempat lain diluar dari acara yang telah dibuat. Bagi beberapa orang berbelanja adalah kegiatan yang wajib dilakukan dan harus memiliki porsi waktu yang besar tapi beberapa orang lainnya menganggap wisata belanja kurang menyenangkan dan lebih suka wisata sejarah. Nah apabila 2 tipe orang ini bergabung dalam satu rombongan pasti salah satunya harus siap menerima dan legowo menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat biro perjalanan wisata.
Apapun pilihan yang diambil yang paling penting adalah faktor keselamatan dan kenyamanan. Jika memang suka menguji keberuntungan dan mencoba hal-hal baru pilihan perjalanan sendirian memang pas, tapi jika tidak mau repot-repot mengurus jadwal perjalanan dan ingin segala sesuatunya disediakan dan budget memungkinkan pilihan mengikuti open trip juga tidak salah.
Selamat menentukan pilihan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Cara Upgrade SJCAM
SJCAM merupakan salah satu merek action cam yang banyak digemari di Indonesia. Action cam ini dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mah...
-
Setahun terakhir Gili Labak menjadi salah satu primadona dan tujuan berlibur yang banyak dibicarakan dan terbukti jumlah kunjungannya mening...
-
Ke Pacitan dan hanya sempat ke dua pantai saja rasanya kurang 'nendang'. Meskipun begitu setiap desiran angin laut yang menyentuh k...