Apa pernah kita berpikir untuk menjelajahi kenangan sekian tahun yang lalu? Atau mungkin berpikir bahwa masa lalu tak hanya dijadikan pelajaran tapi juga dijadikan alasan tertawa dan obat rindu.
Bisa juga berpikir bahwa sembuh dari sakit tidak melulu pergi ke dokter dan minum obat. Cukup duduk diam, membayangkan, sesekali mengeluarkan penyakit. Diikhlaskan perginya, dilepaskan belenggunya.
Selain itu, adakah yang berpikiran bahwa hidup selalu bersentuhan dengan kata-kata? Merangkai kata menjadi kalimat yang kemudian diucapkan. Menekan huruf-huruf kemudian dirangkai. Bukankah kita selalu berhadapan dengan kata? Sesering kita bernafas, bahkan lebih sering daripada berkedip. Diamlah, jangan bicara. Dengarkan hati, pasti disana juga ada kata-kata. Biarkan telinga berkelana, sejauh dia berjalan hal yang tak luput dari kuasanya adalah kata-kata.
Jadi, normalkan mengawali segala hal dengan kata-kata? Membekukan banyak hal dengan kata. Termasuk kenangan, obat kesembuhan, bahkan kata yang hanya lewat tanpa arti apa-apa.
Berkata-kata saja, jangan berhenti. Abaikan mata dan mulut yang hanya bisa berkomentar dan sok tahu mengartikan kata-kata. Terkadang, kata bukan berasal dari cerita sendiri, tapi dari mata dan pikiran yang berselancar secepat udara.
Menganggap semua tulisan curhatan? Ah... kamu terlalu lama hidup di ruangan bernama sok tahu.
Selasa, 16 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Upgrade SJCAM
SJCAM merupakan salah satu merek action cam yang banyak digemari di Indonesia. Action cam ini dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mah...
-
Setahun terakhir Gili Labak menjadi salah satu primadona dan tujuan berlibur yang banyak dibicarakan dan terbukti jumlah kunjungannya mening...
-
Ke Pacitan dan hanya sempat ke dua pantai saja rasanya kurang 'nendang'. Meskipun begitu setiap desiran angin laut yang menyentuh k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar