Gili Labak jadi primadona karena pulau kecil ini memiliki keindahan bawah air yang cantik dan pengunjung tidak perlu diving maupun snorkling sampai tengah laut, hanya di pinggiran pulau bisa dengan mudah menemukan terumbu karang yang cantik dan ikan warna-warni. Pulaunya tergolong kecil dan sepi meskipun sekarang ini sudah 'modern' dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Pulaunya kecil, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki. Tidak ada kendaraan bermotor, bahkan untuk kebutuhan listrik hanya mengandalkan diesel yang dinyalakan tidak setiap saat. Malam haripun diesel hanya dinyalakan sampai batas jam 10 malam dan tiap rumah penduduk hanya diterangi satu lampu dari aki yang dipasang di tiap rumah.
Masyarakatnya terbilang cukup cepat beradaptasi dengan banyaknya wisatawan yang datang. Mereka memfasilitasi pulau dengan kamar mandi yang cukup bersih meskipun menggunakan air payau, toko-toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari juga mulai bermunculan, dan fasilitas seperti gubuk untuk beristirahat, bahkan persewaan alat snorkling dapat dengan mudah dijumpai. Hal yang tidak kalah menarik adalah harga makanan bisa dibilang wajar, sebotol air minum kemasan yang dijual di toko ritel seharga 3.000 di pulau ini dijual hanya 4.000. Harga yang cukup murah dilihat dari lokasinya yang jauh di tengah laut.
Ketika memutuskan untuk menengok Gili Labak persiapan yang dilakukan tidak banyak. Hanya persiapan barang bawaan dan fisik. Kenapa fisik juga harus dipersiapkan nanti akan ada penjelasannya. Aku dan beberapa teman memutuskan menggunakan jasa biro wisata yang infonya didapatkan dari instagram. Setelah membaca banyak referensi dan bertanya ke orang yang pernah ke Gili Labak sebelumnya, pemilihan menggunakan jasa biro wisata tepat dilakukan karena alasan ini.
- Aku berangkat hanya ber 3 dan menuju Gili Labak harus menyewa perahu yang diisi minimal 10 orang. Jika biaya perahu ditanggung ber3 akan terasa berat dan jika akan patungan dengan rombongan lain ketika ada di pelabuhan, kami tidak yakin akan ada rombongan lain yang bisa kami ajak 'join'.
- Ada 3 lokasi pelabuhan yang bisa dijadikan start menuju Gili Labak, Kami tidak tahu positif negatifnya setiap pelabuhan.
- Kami berada di Surabaya dan harus menuju Madura (Sumenep) untuk menyeberang, kami tidak tahu rute perjalanan dan akomodasi yang bisa digunakan.
- Kami berencana menginap di Gili Labak, akan lebih aman jika kami yang cuma ber3 menggunakan jasa biro wisata agar disana merasa aman dan bisa bebas menikmati Gili Labak.
- Tidak ada jumlah minimal rombongan yang ditawarkan biro wisata.
- Biaya yang harus kami bayarkan terbilang wajar dengan fasilitas yang diterima.
- Akomodasi yang kami dapatkan berupa penjemputan di lokasi meet point di surabaya, mobil elf berisi 15 orang, kapal untuk menyeberang dengan ukuran yang lumayan besar, jatah makan 4x, dokumentasi, pelampung-masker-snorkel, rumah untuk menginap.
Menggunakan jasa biro wisata adalah pilihan tepat bagi kami yang hanya berangkat ber3 dan 'buta' perjalanan, kami hanya searching beberapa hal mengenai Gili Labak, dan selanjutnya membawa beberapa barang untuk persiapan selama perjalanan.
- Obat anti mabuk (digunakan ketika perjalanan darat Surabaya-Sumenep sekitar 4 jam dan perjalanan laut), obat masuk angin (ex: tolak angin), plester, alkohol (antisipasi jika terkena ubur-ubur) dan obat pribadi.
- Kamera. Ke Gili Labak diwajibkan membawa kamera karena akan ada banyak spot menarik untuk berfoto, kalo perlu bawa kamera profesional dan action camera untuk dokumentasi underwater. Jangan lupa bawa cadangan baterai yang banyak dan bawa 'kabel oloran', jaga-jaga apabila tidak dapat jatah colokan karena banyak yang menggunakan. Manajemen baterai sangat penting. Tidak ada salahnya membawa power bank yang cukup agar tidak khawatir kehabisan baterai.
- Jika menggunakan waterproof action camera, jangan lupa bawa anti fog dan baby oil, akan sangat berguna untuk meminimalkan kamera berembun.
- Masukkan barang penting seperti baju ganti, kamera, HP, dll kedalam plastik yang kedap air. Saat diperahu bisa saja cipratan air laut mengenai tas atau ketika turun dari perahu menuju Gili Labak tidak perlu khawatir apabila harus basah-basahan.
- Bawa makanan dan minuman secukupnya, jika tidak mau repot bisa beli di Gili Labak karena sudah banyak orang yang berjualan. Disarankan membeli jelly sebelumnya untuk mengurangi mual ketika selesai snorkling.
- Sun block, apabila tidak ingin kulit gelap lebih baik membawa karena cuaca di Gili Labak terbilang cukup panas.
- Obat anti nyamuk.
- Alat mandi
- Baju ganti, baiknya membawa baju ganti cukup banyak agar tidak khawatir ketika basah-basahan.
- Senter. Ketika menginap senter diperlukan karena pulau cukup gelap di malam hari. Senter juga bisa digunakan untuk menjelajah ketika malam hari atau saat mengejar sunrise.
- Kacamata + topi penting untuk mengurangi panas yang bisa menyebabkan pusing.
- Sandal yang nyaman untuk menjelajah, sangat tidak disarankan menggunakan sepatu.
Tanggal sudah ditetapkan, teman perjalanan sudah siap, barang-barang yang dibawa juga selesai dipacking, saatnya menuju Gili Labak.
~bersambung~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar