Kami bertiga bergabung dengan 12 orang yang merupakan rombongan dari Jogja, teman perjalanan yang menyenangkan dari "Jogokaryan".
Setelah berhenti di pom bensin, rombongan kami langsung melesat menuju Sumenep Madura, lebih tepatnya menuju Pelabuhan Tanjung. Ada baiknya minum obat anti mabuk sebelum perjalanan agar di jalan bisa tidur nyenyak dan menghemat tenaga karena perjalanan cukup jauh.
Menuju Gili Labak bisa dimulai dari beberapa pelabuhan, seperti Talango, Kali Anget, dan Pelabuhan Tanjung. Perjalanan kali ini dimulai dari Pelabuhan Tanjung, alasannya adalah perahu yang digunakan untuk menyeberang berukuran lebih besar sehingga meminimalkan adegan mabuk laut yang sering dialami penumpang perahu. Jarak tempuh perjalanan laut yang dilalui juga lebih pendek sekitar 1,5 jam, sedangkan jika melalui pelabuhan Kali Anget kapal yang digunakan lebih kecil dan jarak tempuh sekitar 2 jam.
Persiapan Menyeberang
Tiba di Pelabuhan Tanjung sekitar jam 4 subuh dan disekitar pelabuhan ada musola yang bisa digunakan untuk solat serta berganti baju. Sayangnya kamar mandi di musola hanya ada satu sehingga antrian kamar mandi cukup panjang. Sebelum menyeberang jangan lupa ganti baju yang siap digunakan untuk 'nyebur',
Minum obat anti masuk angin dan obat anti mabuk juga tidak ada salahnya. Bagi yang tidak terbiasa kena angin dan bergoyang-goyang di perahu, perjalanan menuju Gili Labak akan jadi perjalanan yang menyiksa dan menguras energi. Tapi persiapan yang baik, perasaan bahagia, dan sugesti positif akan berhasil mengusir perasaan takut dan mabuk laut. Bonus yang bisa didapat jika tidak KO adalah sunrise cantik yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan dan bentangan laut biru yang memanjakan mata.
Jika ingin menikmati sunrise dan perjalanan bisa mencari posisi yang pandangan matanya luas, tapi jika ingin istirahat lebih baik cari posisi yang tidak banyak terkena angin laut. Dari 1,5 jam perjalanan, aku sendiri memanfaatkan waktu satu jam untuk tidur dan setengah jamnya untuk menikmati sunrise dan melihat perahu mendekat menuju Gili Labak.
Perjalanan panjang dan melelahkan terbayar ketika perahu mulai mendekat menuju Gili Labak. Belum menyentuh pulaunya tapi sudah takjub akan kuasa Allah SWT yang Maha Besar. Subhanallah.
~bersambung~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar