Jumat, 22 Januari 2016

Menjelajah ~ Snorkling di Pulau Gili Labak, Madura (Part 5)

Menjelajahi Pulau Gili Labak adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan, kegiatan ini bisa dilakukan sebagai kegiatan pemanasan sebelum snorkling sambil menunggu air laut pasang sehingga kapal yang mengantar untuk snorkling di laut dalam bisa merapat ke pulau.

SNORKLING DI LAUT DALAM
Setelah selesai berkeliling dan menunggu air pasang, aku dan 2 orang teman serta 12 tim Jogokaryan (baca: Berkeliling di Pulau Gili Labak)) bersiap akan melakukan snorkling. Jika masih pemula dalam kegiatan snorkling dan tidak bisa berenang jangan khawatir karena bisa menggunakan jaket pelampung. Pastikan sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak kram, coba gunakan pelampung dan cek terikat dengan baik atau tidak, coba snorkel dan masker serta pastikan tidak ada air yang masuk/bocor. Masker yang digunakan bisa diolesi pasta gigi/baby oil agar tidak berembun dan jika tidak biasa coba gunakan sebelum masuk ke air agar terbiasa bernafas melalui snorkel. Siapkan juga air minum/air yang berasa (ex: teh) dan jelly. Aku biasa menggunakan makanan dan minuman itu untuk mengurangi efek mual setelah snorkling.

Kami naik perahu dan tidak jauh meninggalkan pulau, sekitar 5 menit saja. Peralatan snorkling adalah bagian dari fasilitas yang disediakan oleh biro wisata, jika ingin menyewa juga disediakan di warung-warung di Gili Labak. Snorkel set sudah disiapkan oleh biro wisata, sayangnya tidak ada fin atau kaki katak, hanya jaket pelampung dan masker/kacamata. Hal lain yang juga kurang nyaman adalah masker dan alat bantu nafas yang tidak maksimal, ketika digunakan beberapa kali timbul masalah seperti kemasukan air padahal alat ini faktor penting ketika snorkling. Waktu yang harusnya bisa digunakan untuk menikmati bawah laut berkurang karena ribet dengan alat yang bermasalah.

Aku ke Gili Labak pada bulan November, matahari masih bersinar terik dan gelombang tidak tinggi sehingga pandangan didalam air jernih dan jauh. Terumbu karang masih sehat dan beragam tapi sayang tidak cukup banyak ikan. Airnya cenderung biru gelap dan bagi orang yang pertama kali snorkling pengalaman ini terasa horor karena dari permukaan air dengan daratan di dalam laut cukup dalam. Untungnya karena ada tour guide jadi tidak perlu khawatir dan bisa minta diajari untung menggunakan snorkel, ini salah satu kelebihan menggunakan jasa biro wisata. Pastikan bahwa biro wisata yang dipilih profesional dan bisa jadi guide yang membantu segala permasalahan yang muncul.

Salah satu pengalaman yang menyeramkan adalah ketika action cam yang digunakan terlepas dari tangan dan jatuh ke dasar laut yang dalam, tour guide yang sigap langsung free div dan menyelam untuk mengambil kamera, terselamatkan.

Snorkling di Gili Labak di bagian laut dalam ini sekitar satu jam, ada beberapa teman yang sudah naik ke perahu sebelum satu jam akibatnya banyak yang muntah karena mesin perahu mati dan terasa goncangannya. Aku sendiri yang masih ada di dalam air dan baru naik ketika perahu akan kembali merapat ke Pulau Gili Labak aman dan tidak muntah karena menggunakan 'dopping' teh dan jelly serta baru naik ketika kapal akan berangkat.

Selesai snorkling di Pulau Gili Labak di bagian laut dalam, rombongan yang tidak menginap langsung pulang menuju Madura sedangkan kami yang masih menginap punya waktu yang banyak untuk bersenang-senang. Ini salah satu kelebihan menginap, kami punya banyak waktu.


SNORKLING DI LAUT DANGKAL
Kegiatan setelah snorkling di laut dalam Pulau Gili Labak tidak langsung snorkling di laut dalam, kegiatan lanjutannya ada di next post. Snorkling di laut dangkal Pulau Gili Labak ini dilakukan di hari kedua yaitu sekitar jam 8 dimana air laut masih surut dan matahari tidak begitu terik.

Acara snorkling ini sebenarnya adalah acara bebas yang merupakan bagian dari jadwal kegiatan yang dibuat oleh biro wisata. Karena acara bebas dan hari sebelumnya kami belum puas snorkling, kami memanfaatkan waktu untuk snorkling lebih lama dan mencarai tempat yang tepat. Kegiatan snorkling ini tidak didampingi oleh tour guide sekali lagi karena ini acara bebas jadi tour guide tidak punya kewajiban untuk mendampingi kita (alangkah senangnya jika ini masih jadi bagian dari tanggungjawab tour guide. Hehee) dan alat yang digunakan untuk snorkling seperti masker dan snorkel harus disewa diluar dari biaya yang harus dibayarkan dengan paket perjalanan, yaitu 25.000.

Sayangnya kami tidak mengecek peralatan dan kecewa karena beberapa masker bocor dan sehingga kami tidak bisa menikmati snorkling dengan maksimal, ribet dengan alatnya.

Kami mencari spot yang tepat dan menemukan beberapa spot yang tidak terlalu dalam tapi terumbu karangnya beragam, sehat, dan banyak ikan. Spot ini ada di sebelah kiri pulau dengan pasir putih yang bersih dan air yang bening. Air laut yang masih surut memudahkan kami menikmati snorkling bahkan dikedalaman sekitar satu meter kami menembukan nemo dan rumahnya, sungguh pengalaman yang luar biasa. Sayangnya ketika snorkling kami tidak membawa remah roti yang bisa digunakan untuk memancing ikan agar berkerumun mendekat tapi meskipun begitu banyak ikan yang lalu lalang dan seperti tidak takut. Spot ini cukup menarik, tidak terlalu dalam, bening airnya, banyak ikan, terumbu karang sehat dan beragam, dan gelombang air tidak terlalu besar. Jika capek snorkling tinggal menepi dan beristirahat sebentar, Sungguh spot yang luar biasa indah, bahkan di Karimun Jawa aku tidak bisa menemukan spot seperti ini. Tidak perlu capek-capek ke laut dalam tapi sudah menemukan terumbu karang yang indah.



Hal yang disayangkan dari spot ini adalah lokasinya yang dangkal membuat beberapa orang tanpa bersalah menginjak terumbu karang dan mematahkannya, padalah butuh ribuan bahkan jutaan tahun agar karang ini bisa tumbuh seperti sekarang. Banyak pula yang menemukan bintang laut, dipegang, diambil, digunakan untuk berfoto, bahkan tidak dikembalikan lagi ke laut. Tujuannya untuk apa? Eksis? Sungguh benci dengan orang-orang yang punya daya pikir rendah seperti ini, apalagi orang yang menangkap nemo kemudian memasukkannya ke botol dan dibawa kedaratan. Tujuannya apa?
Menginjak terumbu karang juga salah satu hal yang sangat tidak dianjurkan dan salah, semoga kita bukan salah satu dari orang-orang yang tidak berpendidikan ini.


Satu tips bagi yang masih pemula dalam snorkling, jangan sok tahu dan langsung snorkling tanpa mempelajari spotnya atau bersama orang yang sudah ahli. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di dalam laut dan jangan panik. Sugesti positif, tetap tenang, kuasai situasi, periksa alat, akan menjadikan snorkling berkesan dan yang lebih penting aman.

Jika bosan dengan spot snorkling yang dangkal bisa sedikit menjauh dari pulau karena ada spot yang cukup dalam dan tidak perlu menggunakan perahu untuk menuju spot ini. Terumbu karang juga lebih bervariasi dan indah tapi tidak disarankan bagi yang masih pemula dan tidak didampingi teman/tour guide berpengalaman. Di Gili Labak ada juga spot snorkling milik TNI AL, spot ini sengaja dibangun sebagai lahan untuk menanam dan konservasi beberapa bagian terumbu karang yang rusak. Seringkali ada beberapa petugas yang sedang menanam atau memeriksa terumbu karang, tidak ada salahnya ikut bergabung dan membantu penanaman.

Banyak sekali spot yang bisa dinikmati untuk kegiatan snorkling, waktu dua hari tidak akan cukup karena spot snorkling di Gili Labak cukup banyak dan beragam. Di hari kedua melakukan snorkling kami hanya punya waktu dua jam sebelum bersiap meninggalkan pulau dan kembali ke Madura. Kegiatan yang bisa dilakukan setelah snorkling adalah bersantai di tepi pulau, berenang, berfoto, dan mensyukuri kebesaran Allah SWT.


Tidak hanya snorkling hanya bisa dilakukan di Pulau Gili Labak, ada kegiatan lain yang tidak kalah seru.

~bersambung~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Upgrade SJCAM

SJCAM merupakan salah satu merek action cam yang banyak digemari di Indonesia. Action cam ini dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mah...