Kamis, 25 Juli 2013


Kuikhlaskan lelah dan emosinya ketika sampai pada ujungmu.
Kubenamkan diri pada lautan berdebu yang membuat mata tak mau berkedip
Begitu kokoh, begitu tegak. Seperti tak ada yang mampu melunakkanmu
Tentu saja kecuali penciptamu.

Rabu, 24 Juli 2013

Rumah Baru

Mengapa memilih hati yang lain jika pada hatimu aku telah menemukan tempat serupa rumah.
Dimana jarak yang menciptakan rindu kau simpan baik-baik, kau bungkus rapi dan ditempatkan pada kotak-kotak kaca yang tiap saat kau nikmati.

Di hatimu yang seperti rumah, aku menyandarkan lelah. Tanpa harus pura-pura kuat dan seperti tidak terjadi apa-apa. Aku melepaskan lemah untuk ku ikhlaskan perginya ketika telah sampai di bahumu. Setelahnya kau memberikan energi tanpa aku harus meminta, bahkan hanya dengan tatapan mata.

Selasa, 16 Juli 2013

Tulisan 'Berperasaan'

Setiap orang diciptakan dengan pola pikir yang berbeda-beda. Meskipun kadang terlihat sama dalam beberapa hal, aku meyakini pola pikir di dalamnya berbeda-beda. Termasuk pola pikir dalam mengartikan tulisan atau simbol-simbol komentar yang dikirimkan.
Bagi orang yang biasanya acuh pada arti kata, kalimat, simbol, tanda baca, mungkin ini akan terdengar nggak penting. Mengapa tanda baca atau komentar orang sering dianggap pusing? Nyatanya aku sering dibikin pusing dengan itu.
Terlebih lagi jika orang-orang yang memperhatikan alur percakapan, tulisan-tulisan di dalamnya, dan perasaan apa yang ikut mengalir, percakapan biasa bisa dianggap obrolan yang penuh dengan adegan menghela nafas yang berat.

Beberapa orang bilang dia nggak akan memilih 'orang di masa lalu' karena dia bukan lagi tujuan masa depannya. Meyakinkan dengan cara apapun dan akhirnya kamu percaya bahwa itu hanya komunikasi basa-basi. Yang terjadi? Kamu mendapati komunikasi yang katanya biasa saja padahal ada unsur perasaan yang melingkarinya. Seperti ketika orang di masa lalu itu kehilangan semangat atau lupa mengerjakan sesuatu, dengan ikhlas dan rela, 'dia-mu' memberikan semangat, motivasi, mendadak menjadi pengingat, sambil menyisipkan emotion peluk atau cium.

Jadi, apa yang kamu katakan pada dirimu sendiri?
Apakah kamu akan bilang, "Hey, tenang. Itu hanya sekedar tulisan, hanya sekedar emotion. Santai".
Hal pertama yang biasanya dilakukan adalah menghela nafas, menghirup nafas dalam-dalam, mencoba buat senyum, dan berpikir semua baik-baik saja. Semua baik-baik saja? Yakin?
Orang yang seringkali memperhatikan tanda baca, emotion, cara menulis, nada dalam tulisan biasanya menderita karena hal-hal semacam ini. Orang di masa lalu tak harus mantan, bisa juga teman atau siapapun orang yang memang tak mau dibawa ke masa depan.

Bersyukurlah menjadi orang orang tidak terlalu peduli dengan tulisan, tanda baca, dan segala macam tentangnya. Bersyukurlah menjadi orang yang bisa membaca dengan baik dan bisa membedakan mana tulisan 'berperasaan' dan mana yang tidak, aku juga sedang belajar bersyukur, terus menerus.

Persiapan

Apa pernah kita berpikir untuk menjelajahi kenangan sekian tahun yang lalu? Atau mungkin berpikir bahwa masa lalu tak hanya dijadikan pelajaran tapi juga dijadikan alasan tertawa dan obat rindu.

Bisa juga berpikir bahwa sembuh dari sakit tidak melulu pergi ke dokter dan minum obat. Cukup duduk diam, membayangkan, sesekali mengeluarkan penyakit. Diikhlaskan perginya, dilepaskan belenggunya.

Selain itu, adakah yang berpikiran bahwa hidup selalu bersentuhan dengan kata-kata? Merangkai kata menjadi kalimat yang kemudian diucapkan. Menekan huruf-huruf kemudian dirangkai. Bukankah kita selalu berhadapan dengan kata? Sesering kita bernafas, bahkan lebih sering daripada berkedip. Diamlah, jangan bicara. Dengarkan hati, pasti disana juga ada kata-kata. Biarkan telinga berkelana, sejauh dia berjalan hal yang tak luput dari kuasanya adalah kata-kata.

Jadi, normalkan mengawali segala hal dengan kata-kata? Membekukan banyak hal dengan kata. Termasuk kenangan, obat kesembuhan, bahkan kata yang hanya lewat tanpa arti apa-apa.

Berkata-kata saja, jangan berhenti. Abaikan mata dan mulut yang hanya bisa berkomentar dan sok tahu mengartikan kata-kata. Terkadang, kata bukan berasal dari cerita sendiri, tapi dari mata dan pikiran yang berselancar secepat udara.

Menganggap semua tulisan curhatan? Ah... kamu terlalu lama hidup di ruangan bernama sok tahu.

Cara Upgrade SJCAM

SJCAM merupakan salah satu merek action cam yang banyak digemari di Indonesia. Action cam ini dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mah...